Sebanyak 74% Pemilih Jokowi Dukung Ganjar
JAKARTA (headlinetoday.id) – Ganjar Pranowo disebut akan kalah jika tak diusung oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Pernyataan itu diungkapkan oleh Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting Pangi Syarwi Chaniago.
Dalam diskusi publik “Ganjar Bakal Tumbang Jika Keluar Kandang?” yang diselenggarakan Lingkar Diskusi Indonesia (LiDI), di Bakoel Koffie, Jakarta, Rabu (9/8/2022), pengamat politik itu mengatakan ada fenomena di mana partai menjadi preferensi pemilih.
“Siapapun yang diusung PDIP maka akan menang, seperti di Jawa Tengah. Artinya pilihan partai dan figur bisa berpengaruh, Ganjar akan kalah jika tidak diusung oleh PDIP. Ketergantungan Ganjar dengan PDIP besar sekali. Walaupun ada partai lain yang ingin mengusung Ganjar, faktanya elektabilitasnya tidak sebesar jika Ganjar diusung oleh PDIP,” ujar Pangi.
Ia menambahkan, Gubernur Jawa Tengah itu saat ini memiliki elektabilitas tinggi di beberapa survei. Pada April 2022, Data Voxpol menunjukkan pemilih Jokowi-Ma’ruf pada Pemilu 2019, 74% memilih Ganjar. Keterikatan antara partai dengan figur itu tersambung.
“Data menarik lainnya, pada tahun 2019 pemilih PDIP ada 54% yang memilih Ganjar,” kata Pangi.
ELEKTABILITAS TINGGI
Direktur Eksekutif Indo Strategic Akhmad Khairul Umam mengatakan elektabilitas Ganjar masih tertinggi di sejumlah survei. Namun elektabilitasnya belum pada fase yang mendominasi karena ada 3 nama lain yang cukup kompetitif yakni Anies Baswedan dan Prabowo Subianto.
“Ganjar mewakili karakteristik keberlanjutan dari kepemimpinan Jokowi. Yang jadi kendala adalah praktis figur yang bukan pemegang kekuatan utama. Ada dinamika yang cukup serius dan kritis yang berimplikasi apakah Ganjar akan diusung atau tidak oleh PDIP,” kata Umam.
Menurutnya, potensi Ganjar maju di Pilpres 2024 bisa melalui beberapa skema. Di antaranya skema dengan tetap berada di PDIP
PILIHAN ALTERNATIF
Lebih lanjut, Umam mengatakan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang terdiri dari Golkar, PAN, dan PPP, bisa jadi kendaraan alternatif politik yang membawa Ganjar ke kontestasi Pilpres 2024.
Namun karena pada Rakernas II PDIP beberapa waktu lalu ada statement keras dari Megawati, maka Ganjar mundur.
“Nasib Ganjar ada di tangan Megawati.”
“Ke depan, Ganjar tetap berada di PDIP. Jika ada dinamika internal PDIP itu harus diselesaikan, ini yang pertama. Yang kedua Ganjar harus mengukur diri. Lingkaran Puan Maharani cenderung ingin mengusung Puan, karena ia sudah memupuk mesin partai sejak lama,” kata Umam.
Menurutnya, Ganjar akan tetap bersama PDIP. “Tidak ada pilihan lain bagi Ganjar selain tegak lurus terhadap partai. Saat ini restu Bu Mega akan menentukan siapa yang menjadi capres dari PDIP, kuncinya ada di Bu Mega,” pungkas Umam. (gan/ant) editor: mridwan