JAKARTA(headlinetoday.id)- PKB dan Gerindra resmi mendeklarasikan koalisi di kontestasi Pilpres 2024. Deklarasi ini secara langsung dipimpin oleh Prabowo dan Gus Muhaimin di Sentul Convention Center, Bogor, Jawa Barat.
Wakil Ketua Umum Bidang Pemenangan Pemilu DPP PKB Jazilul Fawaid mengatakan koalisi di Sentul hari ini (13/8) masih sebatas deklarasi partai. Sementara itu, nama capres dan cawapres baru akan diputuskan pada kesempatan berikutnya.
“Kita masih menunggu. Masih ada waktu 1,5 tahun. Partai lain belum ada yang mengumumkan. PKB-Gerindra pasti tidak akan keluar dari dua nama itu,” katanya menyebut Prabowo dan Muhaimin.
Di lain pihak, Prabowo mengatakan kerja sama PKB dan Gerindra merupakan sejarah baru bagi partai. Menurutnya, Gerindra belum pernah berkoalisi pilpres dengan PKB sejak mengikuti pemilu pada 2009. Prabowo melanjutkan bahwa PKB dan Gerindra secara pandangan politik sejalan.
Sementara itu, Gus Muhaimin menambahkan, kerja sama ini dibangun karena keduanya mempunyai karakter ideology yang sama. “Gerindra adalah partai nasionalis agamains. PKB adalah partai agamais nasionalis” Ujarnya.
Bagi Muhaimin, kesamaan ideologi dan cita-cita menjadi modal utama dalam menjalankan koalisi. Ketua Umum PKB itu mengaku ada beberapa pihak yang mencoba menghalau langkah koalisi bersama Gerindra.
“Kerja sama yang mulai kita tanda tangani hari ini adalah komitmen dan tekad bersama, kerja dan rencana bersama,” ungkap Muhaimin.
Dalam piagam kerja sama, ada sejumlah poin yang disepakti. Di antaranya kerja sama pada visi percepatan pembangunan Indonesia serta keinginan untuk membangun kepentingan umat.
RESPON PDIP
Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto menanggapi deklarasi kerjama Gerindra-PKB untuk Pilpres 2024. Menurut Hasto PDIP mempunyai banyak kader pemimpin.
“Kader kita banyak, Pak Rapidin dan Bobby di Sumut mereka hebat membawa kemajuan daerah,” tutur Hasto.
Hasto melanjutkan bahwa PDIP menyiapkan kader dengan sebaik-baiknya melalui sekolah partai. PDIP akan memberikan pendampingan kepada kader yang sudah menjadi kepala daerah. Ia mencontohkan mantan Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar yang dinilai suskes memimpin Banyuwangi.
Terkait siapa Capres yang akan diusung PDIP, Hasto belum mau mengatakannya. Menurutnya, Capres itu kewenangan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. “Untuk Pilpres, semua baru digembleng oleh bu Mega. Kan masih Agustus tahun depan, pendaftaran Capresnya,” ujarnya. ( fik) editor: mridwan