Krisis Global akan Terus Menghantui
JAKARTA (headlinetoday.id) – Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) mendukung penyelenggaraan pemilu yang ditetapkan oleh KPU. Hal itu disampaikan dalam pidato pembuka di siding tahunan MPR bersama DPR dan DPD RI di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan.
“Pemilu yang dipersiapkan oleh KPU harus kita dukung,” kata mantan Walikota Solo itu.
Jokowi menegaskan demoraksi Indonesia meninggalkan polarisasi sosial, politisasi agama dan politik identitas. “Saya ingatkan, jangan ada lagi politik identitas. Jangan ada lagi politisasi agama. Jangan ada lagi polarisasi sosial,” kata Jokowi.
Eks Gubernur DKI Jakarta itu berharap seiring berjalannya tahapan pemilu, masyarakat tak lagi berdebat dan mempersoalkan politik identitas pada pemilu mendatang. Jokowi meminta agar menghadapi demokrasi dan persatuan secara dewasa.
“Demokratisasi di Indonesia harus makin dewasa.”
“Demokrasi kita harus semakin dewasa. Konsolidasi nasional harus diperkuat,” ujar Jokowi.
Tak hanya itu, Presiden juga mengapresiasi tokoh-tokoh agama yang berperan aktif menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. “Saya ucapkan terima kasih kepada ulama, tokoh agama, tokoh masyarakt dan tokoh kebudayaan yang berperan besar memperkuat fondasi kebangsaan serta menjaga persatuan dan kesatuan nasional,” ucap Jokowi.
Ia melanjutkan agar semua lembaga Negara mendukung terlaksanakannya demokrasi sebagai upaya pengokohan ideologi Pancasila.
“Saya harapkan dukungan dari lembaga Negara untuk menciptakan demokrasi yang baik di negeri tercinta ini dan memperkokoh ideologi bangsa,” lanjut Jokowi.
LIMA AGENDA BESAR
Selain itu, jokowi mengingatkan masyarakat Indonesia agar selalu waspada dan cermat dalam berprilaku. Sebab, krisis yang masih menghantui dunia.
“Saya tegaskan kembali bahwa kita harus selalu waspada, hati-hati, dan siaga. Krisis demi krisis masih menghantui dunia. Geopolitik dunia mengancam keamanan kawasan,” kata Jokowi saat memberikan pidato tahunannya.
Sementara itu, Jokowi di sela-sela pidato mengingatkan bahwa agenda besar bangsa harus tetap berjalan. Ia menegaskan setidaknya ada lima agenda yang harus tetap berjalan.
Kelima agenda yang dimaksud jokowi di antaranya : Pertama, agenda hilirisasi dan industrialisasi sumber daya alam; Kedua, optimalisasi energy bersih dan ekonomi hijau; Ketiga, perlindungan hukum, sosial, politik dan ekonomi untuk rakyat Indonesia; Keempat, mendorong UMKM naik kelas dan Kelima, pembangunan Ibu kota Negara yang perlu dijaga keberlanjutannya.
“Agenda besar bangsa tidak boleh berhenti. Langkah-langkah besar harus terus dilakukan. Ada minimal luma agenda besar yang tadi telah saya tekankan. Semua agenda tersebut harus ditopang oleh manusia Indonesia yang unggul,” ujar Presiden.
Jokowi juga menyebut alasannya memilih baju adat Provinsi Bangka Belitung serta filosofi di balik baju tersebut.
“Baju adat yang saya kenakan ini adalah baju asal dari Bangka Belitung. Motifnya bernama pucuk rebung yang melambangkan kerukuran dan warna hijau mengandung kesejukan harapan dan pertumbuhan. Terimakasih ” kata Jokowi. (fik) editor: gsoewarno