Ponpes Ngruki mulai Akui Idiologi Pancasila
SOLO (headlinetoday.id) – Pondok Pesantren Al-Mukmin Ngruki melaksanakan upacara Bendera peringatan HUT RI untuk pertama kalinya. Peringatan ini diikuti Pendiri Ponpes Al-Mukmin, Ustadz Abu Bakar Baasyir pada Rabu 17 Agustus 2022 di halaman ponpes Ngruki, Sukoharjo. Menurut Baasyir, Baru pertama kali ponpes menggelar upacara bendera sejak berdiri pada tahun 1972.
“sebelumnya kita belum pernah mengadakan upacara bendera. Sejak 1972 baru kali ini kita mengadakannya,” ujar pendiri Ponpes Al-Mukmin, Ngruki.
Ia melanjutkan Uparaca bendera kali ini merupakan wujud syukur kepada Allah SWT. “Upacara kali ini adalah wujud rasa syukur kita kepada Allah SWT. Karna manusia wajib bersyukur dengan begitu kita mendapatkan nikmat dari Allah SWT,” lanjutnya.
Selain itu, Baasyir menyatakan rasa syukur kepada Allah SWT dapat melalui Negara yang mengatur hukum-hukum Tuhan Yang Maha Esa. “Itu sempurnanya bersyukur kepada Indonesia. Kita doakan mudah-mudahan pada suatu saat nanti Indonesia akan diatur oleh hukum Tuhan Yang Maha Esa agar menjadi ‘baldatun thoyyibatun wa robbun ghofur’, yaitu Negara yang baik yang penuh keampunan dari Allah SWT,” ujar Baasyir.
“Upacara ini sebagai wujud rasa syukur. “
Pada upacara itu, Menteri Kordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy sebagai inspektur upacara. Dalam pidatonya, Muhadjir menyatakan pentingnya seluruh elemen masyarakat untuk bersyukur atas kemerdekaan bangsa Indonesia.
“Rasa syukur ini memberikan suatu sikap optimistis bagi bangsa kita untuk terus berikhtiar membangun bangsa. Pasca pandemic, kita yakin pulih lebih cepat, bangkit lebih kuat. Kita harus terus bergerak dan bangkit untuk berkarya demi memajukan bangsa,” kata Muhadjir.
Pada 600 peserta dari santri dan alumni yang ikut upacara di Ponpes Al-Mukmin. Muhadjir juga menyampaikan terkait peningkatan jumlah penduduk Indonesia yang akan mencapai 294,11 juta jiwa pda 2030.
“Kita harus bisa memanfaatkan momentum bonus demografi pada tahun 2030, insyaallah dengan begitu kita lebih siap menyongsong 2045 sebagai tahun Indonesia emas,” ujar Muhadjir.
Tak hanya itu, Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu mengapresiasi Ponpes Al-Mukmin yang menggelar upacara HUT ke-77 RI. “Semoga hal ini bisa kita lanjutkan dan terus memupuk jiwa bela Negara bagi seluruh peserta didik di lingkungan Yayasan Al-Mukmin Ngruki,” lanjutnya.
UPACARA SEDERHANA
Di lain pihak, Direktur Ponpes Al-Mukmin, Ustadz Yahya menuturkan sebenarnya ponpes hanya ingin menggelar upacara secara sederhana. Akan tetapi atas kerja sama dengan Kodim 0726/Sukoharjo dan Polres Sukoharjo maka digelar dengan meriah.
“Sebenarnya kami pengen konsep yang sederhana saja, tapi beliau-beliau meminta agar kita meriahkan sekalian, agar dunia melihat bahwa kita bukan anti-NKRI,” kata dia.
Menurutnya, bagi ponpes Al-Mukmin upacara bendera bukanlah sesuatu yang aneh. Ia mengaku upacara sudah mengikuti upacara sejak dirinya masih menjadi santri.
“Kalau yang besar baru kali ini, sedangkan yang biasa kita lakukan setiap tahun. Sejak saya jadi santri mengadakan seperti itu,” ujarnya.
AKUI PANCASILA
Pada kesempatan lain, Pendiri Pondok Pesantren Al-Mukmin, Ngruki, Sukoharjoa, Abu Bakar Baasyir mengakui ideologi Pancasila. Hal itu berbeda dengan sikap sebelumnya yang tidak mengakui pancasila. Menurutnya, Pancasila sebagai dasar Negara karena berdasarkan tauhid.
“Indonesia berdasar Pancasila itu disepakati ulama karena didasarkan pada Tauhid. Ketuhanan yang Maha Esa. Ini pun pengertian saya terakhir. Dulu saya menganggap Pancila itu syirik, saya begitu dulu,” ungkapnya.
Namun, setelah menelaah lebih dalam, Baasyir berpendapat Pancasila dibuat oleh para ulama yang ketika proses pembuatannya menerapkan Islam secara kafah atau sempurna.
“Tapi setelah saya pelajari lebih lanjut tidak mungkin ulama menyetujui dasar Negara syirik, itu tidak mungkin. Karena ulama mesti niatnya ikhlas. Saya kira cukup sekian saja, mudah-mudahan pertemuan kita ini ada manfaatnya,” lanjutnya. (fik) editor: gsoewarno