HEADLINEtoday.id Anas Urbaningrum menyemangati para aktifis mahasiswa untuk memperkuat kapasitas intelektual. “Ada tiga hal penting untuk menghidupkan tradisi intelektual. Pertama menguatkan tradisi membaca. Aktifis dahulu pacarannya ya dengan buku. Hal itu menggambarkan betapa mereka dulu sangat suka membaca sehingga wawasannya sangat luas. Tradisi membaca ini yang harus dimiliki oleh para generasi muda hari ini”, ungkapnya dalam sahur bersama ratusan aktifis mahasiswa di Fakultas Hukum Unissula (12/4/2023).
Kedua, adalah tradisi tulis. “Jangan hanya menulis status di medsos. Tapi juga harus mengembangkan kemampuan menulis yang berkualitas. Menulis opini, menulis artikel yang mencerahkan”, ungkapnya. Lebih jauh ia mengingatkan bahwa ada korelasi kuat antara menulis dan membaca. “Semakin banyak dan berkualitas referensi bacaannya maka semakin bagus isi tulisannya. Membaca dan menulis adalah dua hal yang sangat penting untuk dikuasai”, lanjutnya.
Ketiga, tradisi debat. “Kalau tradisi baca dan tulisnya bagus maka debatnya pun pasti bermutu. Kalau tradisi baca dan tulisnya jelek maka debatnya pasti debat kusir atau bahkan lebih buruk dari debat kusir”, tuturnya.
Lebih lanjut ia menjelaskan kunjungannya. “Saya hanya silaturahmi ke Unissula. Luar biasa sambutannya. Bisa sahur bersama dengan ratusan aktifis mahasiswa di Jawa Tengah. Trimakasih kepada Rektor Unissula Prof Gunarto dan dekan Fakultas Hukum Unissula. Kami hanya singah sebentar karena harus melanjutkan perjalanan dari Bandung ke Blitar untuk silaturahmi dengan Ibu saya. Sudah lama sekali saya tidak sowan ini momen yang tepat setelah saya bebas dari pesantren kehidupan”, ungkapnya.
Ia sudah lama mengenal Unissula dan punya banyak sahabat di kampus terakreditasi unggul tersebut. “Sudah sejak tahun 1990 saya mengenal Unissula. Waktu itu kampusnya masih belum sebagus dan semaju sekarang. Alhamdulillah saat ini Unissula perkembangannya sangat pesat”, pungkasnya.
Sementara itu Rektor Unissula Prof Dr Gunarto SH MH dalam sambutannya menyebut Anas Urbaningrum sebagai tokoh besar Indonesia. “Pak Anas adalah pemimpin besar Indonesia. Sudah lama kita rindu untuk bertemu. Rindu untuk bertukar, ide, pikiran, dan gagasan serta untuk menyemangati para generasi muda dalam memajukan bangsa dan negara Indonesia. Supaya Indonesia menjadi bangsa besar yang adil dan sejahtera yang dirahmati Allah SWT”, ungkapnya.