HEADLINEtoday.id Yang tertuang dalam teori ilmu tasawuf bukan hanya sekedar teori, tetapi bisa dilaksanakan oleh kita semua. Apabila seseorang telah sampai kepada tingkat al-fahru fakir dalam tinjauan ilmu tasawuf, bahwa wakil adalah orang yang telah diusungkan hati dan pikirannya dari kehidupan dunia. Orang fakir dalam tasawuf sudah tidak lagi merasa terikat dengan kehidupan duniawiyah. orang yang sudah sampai pada wilayah batin adalah orang yang telah mulai membersihkan hatinya dari hal-hal yang terkait dengan persoalan duniawiyah.
Dunia sering menggoda manusia untuk melakukan tindak kejahatan melakukan perbuatan melanggar dari larangan Allah. Orang yang betul-betul sudah mulai bersih hati dan jiwa raganya dari hal hal yang bersifat duniawiyah. dosa yang bersifat jismillah dosa yang bersifat maknawiyah telah bisa dia hindari.
Salah satu kisah seseorang yang melaksanakannya adalah KH Ma’sum Pengasuh Pondok ArRisalah, Slahung, Ponorogo. KH Ma’sum Yusuf adalah sosok teladan kesederhanaan. Bahkan hingga wafatnya, rumahnya adalah satu ruangan di pondok yang disekat menjadi rumah. Beliau mengasuh lebih dari 2500 santri. Setiap hari menggunakan sepeda onthel untuk melaksanakan aktifitasnya. Masjid di belakang pondok adalah perwujudan cita-cita beliau. “Saya tidak akan membangun rumah buat saya sebelum masjid ini jadi dan saya juga tidak ridho jika ustadz ustadz pondok belum bisa membangun rumah yang baik”, ungkap beliau.
Di dalam ruang sekat salah satu pondok yang digunakan sebagai rumah Kyai Ma’sum juga tidak banyak barang yang bisa diliat, beliau tidak menggunakan kasur untuk alas tidur karena kekhawatiran beliau untuk melaksanakan sholat malam dan mendoakan santri santrinya. Beliau menjalani kehidupan sangat sederhana karena kesederhanaan itu tidak mengurangi derajat kita di sisi Allah SWT kecuali ketaqwaan kita.
Jika hati kita sudah bersih kita tidak akan takut kekurangan dalam hidup dan kehidupan manusia diciptakan oleh Allah. Allah menjamin kehidupan kita dan akan memberi kepada kita apa yang kita minta dengan cara yang tidak terduga maka percayalah kepada apa yang difirmankan Allah SWT.
*Drs Ahmad Qodim Suseno MSI. (Dosen Fakultas Agama Islam Unissula).