HEADLINEtoday.id Muharram adalah permulaan bulan dalam Islam. Ditetapkannya Muharram sebagai mukadimah di tahun hijriah ini melalui diskusi panjang di masa Sahabat Umar bin Khattab. Pada kesempatan iniย alfaqirย ingin mengulas terkait peristiwa-peristiwa penting yang terjadi pada hari Asyura atau tanggal 10 Muharram tahun hijriah. Dan pada hari Jumat ini, kita tengah berada di 10 Muharram 1445 hijriah. Sebuah momentum yang baik untuk mengingat kembali apa yang sebenarnya terjadi sehingga umat Islam begitu memuliakan hari Asyura dengan berpuasa dan aneka kebaikan.
Sejumlah peristiwa yang terjadi pada hari Asyura tentu sudah berlangsung sangat lama. Namun, bagi umat Islam, kita tidak bisa melewatkan begitu saja. Karena hal itu adalah sejarah yang bisa kita ambil pelajaran atau hikmah di balik peristiwa tersebut. Sehingga tentu saja, harapannya adalah dapat meningkatkan iman dan takwa kepada Allah swt.
Ada banyak peristiwa yang diabadikan dalam sejarah umat Islam pada hari Asyura. Dua peristiwa dari sekian banyak peristiwa itu, pertama, berlabuhnya perahu Nabi Nuh dengan selamat di bukit Judiy. Kedua, Nabi Musa diselamatkan Allah swt dari kejaran Raja Firโaun beserta bala tentaranya.
Dua peristiwa penting ini sebagaimana riwayat Imam Ahmad dalam Musnad-nya dari sahabat Abu Hurairah radliyallahu โanhu bahwa ia berkata:
ู
ูุฑูู ุงููููุจูููู ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู
ุจูุฃูููุงุณู ู
ููู ุงููููููููุฏู ููุฏู ุตูุงู
ูููุง ููููู
ู ุนูุงุดูููุฑูุงุกู ููููุงูู: ู
ูุง ููฐุฐูุง ู
ููู ุงูุตููููู
ูุ ููุงููููุง: ููฐุฐูุง ุงููููููู
ู ุงูููุฐููู ููุฌููู ุงูููู ู
ูููุณูู ููุจููููู ุฅูุณูุฑูุงุฆููููู ู
ููู ุงููุบูุฑููู ููุบูุฑููู ูููููู ููุฑูุนูููููุ ููููฐุฐูุง ุงููููููู
ู ุงุณูุชูููุชู ูููููู ุงูุณููููููููุฉู ุนูููู ุงููุฌูููุฏููููุ ููุตูุงู
ููู ููููุญู ููู
ูููุณูู ุดูููุฑูุง ููููู ุชูุนูุงูููุ ููููุงูู ุงููููุจูููู ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู
: ุฃูููุง ุฃูุญูููู ุจูู
ูููุณูู ููุฃูุญูููู ุจูุตูููู
ู ููฐุฐูุง ุงููููููู
ูุ ููุฃูู
ูุฑู ุฃูุตูุญูุงุจููู ุจูุงูุตููููู
ู
Artinya, โSuatu hari, Nabi shallallahu โalaihi wa sallam berjalan melewati sekelompok orang Yahudi yang tengah berpuasa hari Asyura, maka Nabi shallallahu โalaihi wa sallam bertanya: โPuasa hari apa ini?,โ mereka menjawab: Hari ini adalah hari ketika Allah menyelamatkan Musa dan Bani Israโil dari tenggelam, sedangkan Firโaun di hari ini tenggelam. Hari ini adalah hari ketika perahu Nabi Nuh berlabuh di bukit al Judiy. Karena itu, Nuh dan Musa berpuasa di hari ini karena bersyukur kepada Allah taโala. Lalu Nabi shallallahu โalaihi wa sallam bersabda: โAku lebih berhak terhadap Musa dan lebih berhak untuk berpuasa hari ini,โ kemudian Nabi memerintahkan para sahabatnya untuk berpuasa.โ (HR Imam Ahmad).
Nabi Nuh ‘alaihissalam adalah salah satu Nabi Allah yang sangat luar biasa. Nabi yang diutus oleh Allah kepada kaum yang kafir. Beliau-lah nabi dan rasul pertama yang diutus kepada orang-orang kafir. Para nabi dan rasul sebelumnya, yaitu Nabi Adam, Nabi Syits dan Nabi Idris โalaihimussalam diutus oleh Allah kepada kaum Muslimin. Umat ketiga nabi tersebut semuanya beragama Islam. Tidak ada satu pun yang kafir.
Nabi Nuh gigih berdakwah di tengah-tengah orang-orang kafir, mengajak mereka di jalan Allah menjadi orang-orang yang beriman. Nabi Nuh sangat sabar menghadapi orang-orang kafir. Meski Nabi Nuh harus menerima perlakuan mereka yang tidak manusiawi. Mereka memusuhi Nabi Nuh, menyakitinya, melecehkannya bahkan memukulinya. Mereka tidak berhenti memukuli Nabi Nuh โalaihissalam sampai beliau pingsan karena pukulan yang bertubi-tubi dan sangat keras, sehingga mereka mengiranya telah mati, lalu Allah menyembuhkannya. Itu semua tidak mengendorkan dan mematahkan semangatnya dalam berdakwah. Berkali-kali Nabi Nuh โalaihissalam mengalami siksaan demi siksaan, tapi beliau tetap kembali mengajak mereka agar beriman.
Nabi Nuh berdakwah tanpa henti siang malam. Biak secara rahasia maupun terang-terangan. Kadangkala dengan menyampaikan kabar gembira (targhib) dan terkadang dengan memberi peringatan (tarhib). Beliau konsisten dalam berdakwah selama 950 tahun. Akan tetapi kebanyakan kaumnya tidak beriman. Mereka tetap pada kesesatan dan kekufuran.
Allah mewahyukan kepadanya bahwa tidak akan beriman kepadanya di antara kaumnya kecuali orang-orang yang telah beriman. Maka Nabi Nuh โalaihissalam berdoa agar orang-orang kafir dimusnahkan semuanya. Allah taโala berfirman:
ููููุงูู ูููุญู ุฑูุจูู ููุง ุชูุฐูุฑู ุนูููู ุงููุฃูุฑูุถู ู
ููู ุงููููุงููุฑูููู ุฏููููุงุฑูุง ุณูุฑุฉ ููุญ: ูขูฆ
Artinya, โNuh berkata: Ya Tuhanku, janganlah Engkau biarkan seorang pun di antara orang-orang kafir itu tinggal di atas bumi.โ (QS Nuh: 26)
Lalu Allah kirimkan kepada mereka adzab-Nya. Allah timpakan kepada mereka banjir besar sehingga tidak menyisakan satu orang pun di antara orang-orang kafir. Allah selamatkan Nabi-Nya dan orang-orang beriman di antara kaumnya dengan perahu yang dibuat oleh Nabi Nuh dengan perintah Allah. Allah pun menjaga perahu tersebut dengan pemeliharaan dan perhatian-Nya hingga berlabuh dengan selamat di bukit Judiy.
Peristiwa penting yang kedua adalah apa yang dihadapi Nabi Musa. Ia hidup di masa raja yang zalim dan melampaui batas, yaitu Firโaun yang mengaku sebagai tuhan. Allah memerintahkan Nabi Musa agar pergi kepada Firโaun untuk mengajaknya masuk ke dalam Islam, mentauhidkan Allah dan menyucikan-Nya dari sekutu dan serupa.
Nabi Musa pun pergi dan memperlihatkan kepadanya mukjizat-mukjizat yang sangat menakjubkan dan membuktikan bahwa beliau benar-benar utusan Allah taโala. Meskipun begitu, Firโaun tetap kafir kepadanya, menolak dan bersikap congkak serta menyiksa dan menindas kaum Nabi Musa yang beriman. Akhirnya Nabi Musa โalaihissalam dan para pengikutnya dari kalangan Bani Israโil keluar dari Mesir dengan jumlah 600 ribu orang. Firโaun mengejarnya bersama 1.600.000 pasukan karena ingin memusnahkan Musa dan orang-orang yang bersamanya. Akan tetapi Allah menolong Rasul-Nya. Allah taโala berfirman:
ููุฃูููุญูููููุง ุฅูููู ู
ููุณูู ุฃููู ุงุถูุฑูุจู ุจูุนูุตูุงูู ุงููุจูุญูุฑู ููุงูููููููู ููููุงูู ููููู ููุฑููู ููุงูุทููููุฏู ุงููุนูุธููู
ู (ุณูุฑุฉ ุงูุดุนุฑุงุก: ูฆูฃ)
Artinya, โLalu Kami wahyukan kepada Musa: โPukullah lautan itu dengan tongkatmu,โ maka terbelah-lah lautan itu dan tiap-tiap belahan seperti gunung yang besar.โ (QS asy-Syuโaraโ: 63)
Laut terbelah menjadi 12 belahan dan setiap belahan seperti gunung yang besar. Di antara setiap dua belahan ada jalan yang kering. Nabi Musa โalaihissalam dan orang-orang yang bersamanya masuk ke laut. Firโaun dan pasukannya pun mengejar mereka. Allah subhanahu wa taโala kemudian menenggelamkan mereka semua dan Allah selamatkan Nabi Musa โalaihissalam dan orang-orang yang bersamanya. Allah taโala berfirman:
ููุฌูุงููุฒูููุง ุจูุจูููู ุฅูุณูุฑูุงุฆูููู ุงููุจูุญูุฑู ููุฃูุชูุจูุนูููู
ู ููุฑูุนููููู ููุฌููููุฏููู ุจูุบูููุง ููุนูุฏูููุง ุญูุชููู ุฅูุฐูุง ุฃูุฏูุฑููููู ุงููุบูุฑููู ููุงูู ุขู
ูููุชู ุฃูููููู ููุง ุฅููููู ุฅููููุง ุงูููุฐูู ุขู
ูููุชู ุจููู ุจูููู ุฅูุณูุฑูุงุฆูููู ููุฃูููุง ู
ููู ุงููู
ูุณูููู
ููููุ ุขููุขูู ููููุฏู ุนูุตูููุชู ููุจููู ููููููุชู ู
ููู ุงููู
ูููุณูุฏูููู (ุณูุฑุฉ ูููุณ: ูฉู – ูฉูก)
Artinya, โDan Kami menyelamatkan Bani Israโil melintasi laut, lalu mereka diikuti oleh Firยดaun dan bala tentaranya, karena hendak menganiaya dan menindas (mereka); hingga bila Firยดaun itu telah hampir tenggelam berkatalah dia: โSaya percaya bahwa tidak ada Tuhan melainkan Tuhan yang dipercayai oleh Bani Israโil, dan saya termasuk orang-orang yang memeluk Islam.โ Apakah sekarang (kamu baru percaya), padahal sesungguhnya kamu telah durhaka sejak dahulu, dan kamu termasuk orang-orang yang berbuat kerusakanโ (QS Yunus: 90-91).
Ketika Firโaun hampir tenggelam dan mati, ia menyatakan taubat. Padahal taubat tidak lagi bermanfaat dan tidak diterima dalam keadaan seperti itu. Karena di antara syarat taubat adalah dilakukan sebelum seseorang putus asa dari hidup seperti ketika akan tenggelam dan tidak ada kemungkinan selamat. Inilah yang terjadi pada Firโaun. Allah taโala berfirman:
ููููููุณูุชู ุงูุชููููุจูุฉู ูููููุฐูููู ููุนูู
ูููููู ุงูุณูููููุฆูุงุชู ุญูุชููู ุฅูุฐูุง ุญูุถูุฑู ุฃูุญูุฏูููู
ู ุงููู
ูููุชู ููุงูู ุฅููููู ุชูุจูุชู ุงููุขูู ููููุง ุงูููุฐูููู ููู
ููุชูููู ููููู
ู ูููููุงุฑู ุฃููููุฆููู ุฃูุนูุชูุฏูููุง ููููู
ู ุนูุฐูุงุจูุง ุฃููููู
ูุง ุณูุฑุฉ ุงููุณุงุก: ูกูจ
Artinya, โDan tidaklah taubat itu diterima Allah dari orang-orang yang mengerjakan kejahatan (yang) hingga apabila datang ajal kepada seseorang di antara mereka, (barulah) ia mengatakan: โSesungguhnya saya bertaubat sekarang.โ Dan tidak (pula diterima taubat) orang-orang yang mati sedang mereka dalam kekufuran. Bagi orang-orang itu telah Kami sediakan siksa yang pedihโ (QS an-Nisaโ: 18).
Para Nabi Allah telah memberikan kepada kita contoh dan teladan dalam melaksanakan berdakwah. Medan juangnya mungkin sekarang sudah berbeda, tetapi tekad dan keteguhan Nabi Nuh dan Nabi Musa masih relevan kita contoh di masa sekarang. Bila ditarik pada zaman di mana ulama-ulama terdahulu berjuang, kita juga dapat menemukan hal yang sama, spirit mereka tak pernah pudar dalam mendarmabaktikan jiwa dan raga untuk agama Allah, umat, bangsa, dan negara.
Di hari Asyura kita disunnahkan berpuasa Asyura. Hikmah puasa ini menjadi pelebur dosa setahun yang telah lewat. Sebagaimana diterangkan pada hadits berikut:
ุนููู ุฃูุจู ููุชูุงุฏูุฉู ุฑูุถููู ุงูููู ุนููููู: ุฃูููู ุฑูุณูููู ุงูููู ุตููููู ุงูููู ุนููููููู ููุณููููู
ู ุณูุฆููู ุนููู ุตููุงู
ู ููููู
ู ุนูุงุดููุฑุงุกูุ ููููุงูู: ูููููููุฑู ุงูุณููููุฉู ุงูู
ูุงุถูููุฉู. ุฑูุงู ู
ุณูู
Artinya, โDiriwayatkan dari Abu Qatadah ra: sungguh Rasulullah saw bersabda pernah ditanya tentang keutamaan puasa hari Asyura, lalu beliau menjawab: โPuasa Asyura melebur dosa setahun yang telah lewatโ.โ (HR Muslim).
Oleh: Drs. H. Ahmad Qodim Suseno, M.S.I. (Dosen Fakultas Agama Islam Unissula) pada Khutbah Jumat Masjid Abu Bakar Assegaf Kampus Unissula