HEADLINEtoday.id Budaya Akademik Islami (Budai) merupakan budaya akademik yang dilahirkan oleh para akademisi Islam di kampus Unissula. Menurut Drs Azhar Combo Budai dicetuskan dimasa kepemimpinannya Rektor Dr dr Rofiq Anwar SpPA. Hal ini ia paparkan dalam sambutan acara Penganugerahan Budai Award, Selasa (1/8/2023).
“Kita sering dibenturkan dengan budaya-budaya lokal budaya zaman dahulu yang kadang tidak sesuai dengan kaidah Islam. Yang kemudian budaya-budaya tersebut menjadi tantangan bagi kita, apakah kita akan diam saja, apakah kita luruskan,” ungkap Kepala Pembina YBWSA tersebut.
Sebagai penerima Budai Award tahun lalu (2022) Azhar Combo menceritakan pengalamannya. “Saya biasa begitu pulang ada minum langsung saya ambil. Begitu dapat Budai Award ini saya langsung mencari kursi baru kemudian minum,” ceritanya.
Pihaknya melanjutkan, “Belum lama ini di desa saya ada sedekah bumi. Yang mana di acara tersebut ada membakar kemenyan, ada pertunjukan wayang, dll. Karena saya memiliki tanah di sana jadi dimintai untuk sedekah bumi. Saya kemudian menyampaikan kalau sedekah bumi yang kamu maksud dengan cara seperti itu saya tidak berani bantu, karena ini termasuk syirik. Saya sudah dikasih Budai Award oleh Unissula. Saya mau bantu dengan syarat judulnya dirubah menjadi Sedekah Warga. Ingat syirik itu tidak akan diampuni dosanya. Dan setelah itu acaranya dirubah,” lanjutnya.
Sehingga pihaknya berpesan para penerima Budai Award juga dapat meluruskan hal yang masih keluar dari kaidah Islam. “Mudah-mudahan hal ini juga berlaku bagi bapak-bapak yang hari ini menerima Budai Award. Prof Djamil dan Pak Darodji bisa meluruskan hal yang tidak lurus. Namun harus tetap hati-hati, pelan-pelan jangan frontal. Karena itu adalah tugas kita. Amar ma’ruf nahi munkar itu yang menjadi pegangan kita,” ungkapnya.