HEADLINEtoday.id Dosen Psikologi Unissula Dr Laily Rahmah SPsi MSi Psi berhasil meraih gelar doktor bidang Ilmu Psikologi Industri dan Organisasi dari UGM. Dr Laily Rahmah SPsi MSi Psi berhasil mempertahankan disertasi di depan tim promotor Prof Dr Sofia Retnowati Ms, Dr Bagus Riyono MA, Diana Setiyawati MHSc PhD. Dengan judul disertasi Loyalitas dan solidaritas di atas integritas: dinamika psikologis kepatuhan polisi Indonesia terhadap subkultur blue wall of silence (BWOS).
Dr Laily Rahmah memaparkan penelitiannya dilatarbelakangi oleh terjadinya penyimpangan di institusi kepolisian. “Hal ini menjadi permasalahan yang krusial karena akan menyebabkan krisis kepercayaan masyarakat terhadap polisi dan akan memicu sikap abai terhadap hukum, hingga menimbulkan ketidakpuasan terhadap keadilan dan akan memicu keresahan masyarakat yang bisa mempengaruhi kemunculan gejolak politik yang pada akhirnya dapat menimbulkan ketidakstabilan perekonomian negara,” ungkapnya, Senin (14/8/2023).
Pihaknya melanjutkan tujuan penelitiannya ini untuk mendapatkan pemahaman tentang landasan konseptual dari dinamika psikologis terbentuknya kepatuhan polisi terhadap subkultur BWOS. “BWOS merupakan sumpah tidak tertulis yang berwujud konspirasi bisu diantara sesama polisi untuk tidak melaporkan atau bersaksi atas penyimpangan rekan polisi,” jelasnya.
Wakil Dekan II Fakultas Psikologi Unissula 2007-2009 ini menjelaskan penelitiannya menghasilkan tiga temuan penting. “Pertama eksistensi subkultur BWOS di Polri yang salah satu buktinya berbentuk sikap diam sementara atas penyimpangan rekan polisi. Hal ini belum pernah ditemukan dalam penelitian-penelitian sebelumnya,” ungkapnya.
Kedua model konseptual kepatuhan polisi Indonesia terhadap subkultur BWOS yang terdiri dari unsur penyebab, preskripsi dan outcome yang terefleksikan dari tujuh tema yakni. Solidaritas berbasis penderitaan bersama. Loyalitas buta berbasis disorientasi proteksi. Relasi harmoni berbasis penyimpangan jiwa korsa. Ketidakberfungsian sistem organisasi. Pembelaan terselubung. Ketidakberimbangan kontrol sosial. Pembelaan selektif.
Ketiga esensi tema yang berupa abstraksi yang merefleksikan kepatuhan polisi Indonesia terhadap BWOS. Diantaranya polisi dengan serangkaian tempaan pisik dan mental terdidik untuk dibentuk menjadi piranti pendukung relasi harmoni demi pencapaian kemenangan bersama yang merupakan harapan ideal institusi.