Headlinetoday.id Pesantren Mahasiswa Unissula mengadakan khutbah wada’ di masjid kampus Unissula (13/3/2023). Wakil Rektor III Unissula Muhammad Qomaruddin ST MSc PhD dalam sambutannya memotivasi para santri agar terus melaksanakan ibadah secara istiqomah.
Selama belajar di pesantren dua bulan setidaknya ada tiga hal penting yang senantiasa diajarkan. Pertama setiap hari membaca Al Qur’an. “Bacalah Al Qur’an setiap hari karena dengan membaca Al Qur’an dan mengamalkannya kita akan menjadi seperti laksana buah hutrujah yang wangi baunya dan manis rasanya”, ujar Muhammad Qomaruddin.
Kedua, selalu menjalankan solat secara berjamaah. Solat merupakan amalan yang pertama kali dihisap diakhirat kelak. Solat juga menjadi pembeda antara muslim dan kafir. Sehingga sangat penting untuk senantiasa menjaga solat.
Ketiga, adalah birrul walidain. Berbakti kepada orang tua. “Ada tiga orang tua dalam hidup kita. Yaitu orang tua yang menyebabkan kita lahir, mertua, dan guru kita. Mari kita muliakan orang tua kita. Dengan begitu hidup kita akan mulia”, pungkas Muhammad Qomaruddin.
Diantara santri yang telah menyelesaikan pendidikannya di pesantren yakni Muhammad Rosit Rifai. “Apakah pesantren mahasiswa Unissula sama dengan pesantren kebanyakan. Itu yang pertama ada dibenak saya. Alhamdulillah tinggal di Pesantren Unissula lebih nyaman daripada di kos. Karena di pesantren Unissula dibiasakan hal hal baik untuk membentuk karakter yang baik pula”, ungkap Muhammad Rosit.
Sementara itu Bilfuhil A’la menyatakan banyak hal menarik selama nyantri di pesantren. “Di Pesantren diajarkan praktik ibadah bukan hanya teori saja. Diajari solat berjamaah. Diajari bangun lebih awal. Dan diajari cara menghormati orang tua”, ujarnya.
Sementara itu dalam khutbah wada’nya KH Drs Syafi’i menyatakan betapa beruntungnya mahasiswa Unissula bisa kuliah dan sekaligus bisa nyantri. “Para santri sekalian bisa dapat ilmu agama dan sekaligus ilmu pengetahuan sesuai kompetensi di fakultas masing masing”, ungkapnya.
Menurutnya ada tiga benteng bagi umat Islam dari godaan syaitan. Pertama masjid, kedua dzikir, dan yang ketiga membaca Qur’an.